KRIPTOGRAFI

Bismillah...

Pada episode kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu Kriptografi?
Sejarahnya, serta penerapan Kriptografi.
Let's Go!
---------------------------------------------------------------------------------------

Apa itu Kriptografi?

Pada Era Industry 4.0 saat ini, Perkembangan teknologi informasi membuat komunikasi menjadi semakin mudah dan luas. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang dirasakan oleh masyarakat luas adalah penyampaian informasi melalui internet karena caranya yang sangat praktis dan efisien.

Perlu diketahui, Keamanan menjadi faktor terpenting dalam proses pengiriman informasi melalui jaringan internet. Jika hal tersebut diabaikan, maka informasi tersebut dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Oleh karena itu, para ahli teknologi informasi mengembangkan metode-metode yang dapat menjamin keamanan tersebut. Salah satunya adalah Kriptografi, Teknik Kriptografi ini akan menyamarkan informasi yang dikirim menjadi tidak bermakna, misalkan seseorang yang ingin mengirim informasi kepada seseorang dengan kata “memiliki” pada proses pengiriman kata tersebut akan disamarkan menjadi sesuatu yang tidak bermakna seperti ‘oJ03&!@*’.

Hasil gambar untuk kriptografi

Informasi yang belum disamarkan disebut sebagai plaintext atau cleartext, jadi kata ‘memiliki’ diatas disebut sebagai plaintext. Sedangkan Teknik untuk membuat informasi menjadi tidak bermakna disebut enkripsi. Informasi yang tidak bermakna disebut ciphertext, sehingga ‘oJ03&!@*’ adalah sebagai ciphertext dari kata ‘memiliki’. Proses yang merupakan kebalikan dari enkripsi disebut dekripsi. Jadi proses dekripsi akan membuat ciphertext menjadi plaintext.

Hasil gambar untuk enkripsi dan dekripsi
Berdasarkan uraian diatas, maka Kriptografi merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika yang memiliki banyak fungsi dalam pengamanan  data.  Kriptografi  bisa diartikan sebagai proses mengambil  pesan/message dengan menggunakan beberapa  fungsi  untuk menggenerasi  materi  kriptografis  (sebuah  digest  atau message  terenkripsi). Menurut bruce Schneier - Applied Cryptography, Kriptografi diartikan sebagai ilmu dan  seni untuk  menjaga  kerahasiaan berita.

Sejarah Kriptografi

Sejarah Kriptografi ditemukan pada peradaban Mesir kuno, yakni tahun 3000 SM. Bangsa Mesir menggunakan ukiran rahasia yang disebut dengan hieroglyphics untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang yang berhak.

Awal tahun 400 SM bangsa Spartan di Yunani memanfaatkan kriptografi di bidang militer dengan menggunakan alat yang disebut scytale, yakni pita panjang berbahan daun papyrus yang dibaca dengan cara digulungkan ke sebatang silinder. Sedangkan peradaban Cina dan Jepang menemukan kriptografi pada abad 15 M.
Hasil gambar untuk scytale

Peradaban Islam juga menemukan kriptografi karena penguasaannya terhadap matematika, statistik, dan linguistik. Bahkan teknik kriptanalisis dipaparkan untuk pertama kalinya pada abad 9 M oleh seorang ilmuwan bernama Abu Yusuf Ya’qub ibn ‘Ishaq as-Shabbah al Kindi atau dikenal dengan Al-Kindi yang menulis kitab tentang seni memecahkan kode. Kitabnya berjudul Risalah fi Istikhraj al-Mu’amma (Manuskrip untuk memecahkan pesan-pesan Kriptografi). 
Terinspirasi dari perulangan huruf dalam Al-Qur’an, Al-Kindi menemukan teknik analisis frekuensi, yakni teknik untuk memecahkan ciphertext berdasarkan frekuensi kemunculan karakter pada sebuah pesan (Wirdasari, 2008).

Penerapan Kriptografi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut ini adalah contoh penerapan Kriptografi dalam kehidupan sehari-hari 

1. Transaksi E-Commerce

Sekarang  banyak  orang berbelanja  melalui  web  di  internet. Pembayaran  barang  dilakukan dengan  menggunakan  kartu  kredit, yang  berarti  bahwa  pembeli  harus mengirimkan kode PIN kartu kredit dan informasi  lainnya  melalui internet.  Karena  alasan  keamanan yang  menyangkut informasi  kartu kredit  maka  transaksi  barang  lewat internet menjadi hal yang sangat diperhatikan. 

Perlu diketahui, Browsing  web  secara  aman adalah  fitur  paling  penting  pada  e-commerce. Secure  Socket  Layer (SSL)  adalah  protokol  yang digunakan  untuk  browsing  web secara  aman. Protokol  ini memfasilitasi  penggunaan  enkripsi untuk  data  yang  rahasia  dan membantu menjamin  integritas informasi yang dipertukarkan  antara website dan  web  brwoser (misalnya Netscape, Interner Explorer, dsb). 

SSL  adalah  contoh protokol client-server, yang dalam hal ini web browser  adalah  client  dan  website adalah  server.  Client yang  memulai komunikasi,  sedangkan server memberi respon terhadap permintaan client.  Fungsi  paling  dasar  yang digunakan  SSL adalah  membentuk saluran  untuk  mengirimkan  data terenkripsi, seperti data kartu kredit, dari browser ke website yang dituju.

2. Transaksi Lewat ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Transaksi lewat ATM memerlukan kartu magnetik (disebut juga kartu ATM) yang terbuat dari plastik dan kode PIN(Personal Information Number) yang berasosiasi dengan kartu tersebut. Selama transmisi dari ATM ke komputer host, PIN harus dilindungi dari penyadapan oleh orang yang tidak berhak. Bentuk perlindungan yang dilakukan selama transmisi adalah dengan mengenkripsikan PIN. Di sisi bank, PIN yang disimpan di dalam basis data juga dienkripsi.

Algoritma enkripsi yang digunakan adalah DES dengan mode ECB. Karena DES bekerja dengan mengenkripsikan blok 64-bit, maka PIN yang hanya terdiri dari 4 angka (32 bit) harus ditambah dengan padding bits sehingga panjangnya menjadi 64 bit. Padding bits yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap PIN, bergantung pada informasi tambahan pada setiap kartu ATM-nya.

3. PayTV

PayTV adalah siaran TV yang hanya dapat dinikmati oleh pelanggan yang membayar saja, sedangkan pemilik TV yang tidak berlangganan tidak dapat menikmati siarannya. Siaran PayTV dipancarkan secara broadcast, namun hanya sejumlah pesawat TV yang berhasil menangkap siaran tersebut yang dapat ‘mengerti’ isinya. Setiap pelanggan diberikan kartu cerdas (smart card) yang mengandung kunci privat (private key) yang unik dalam konteks algoritma kriptografi kunci-publik


Selanjutnya, pelanggan PayTV dikirimi kunci simetri yang digunakan untuk mengenkripsi siaran. Kunci simetri ini dikirim dalam bentuk terenkripsi dengan menggunakan kunci publik pelanggan. Smart card kemudian mendekripsi kunci simetri ini dengan kunci privat pelanggan. Selanjutnya, kunci simetri digunakan untuk mendekripsi siaran TV.

4. Smart Card (Kartu Cerdas)

Kartu cerdas menyimpan kunci privat, sertifikat digital, dan informasi lainnya untuk mengimplementaiskan PKI. Kartu cerdas juga menyimpan nomor kartu kredit dan informasi kontak personal (no telpon). Sertifikat digital ditandatangani oleh card issuer(CA) untuk mensertifikasi kunci publik pemilik kartu.

Komputer server mengotentikasi kartu dengan cara mengirimkan suatu nilai atau string(yang disebut challenge) ke kartu. Kartu menandatangani string dengan menggunakan kunci privat (yang tersimpan di dalam kartu). Tanda-tangan tersebut diverifikasi oleh mesin dengan menggunakan kunci publik pemilik kartu.

5. Telepon Seluler (GSM Mobile Phone)

Telepon seluler bersifat nirkabel (wireless). Pesan yang dikirim dari ponsel ditransmisikan melalui gelombang mikro (microwave) atau radio sampai ia mencapai base station(BST) terdekat, selanjutnya ditransfer ke ponsel penerima. Karena menyadap sinyal radio jauh lebih mudah daripada menyadap sinyal pada saluran kabel, maka ini berarti GSM tidak lebih aman daripada telepon fixed konvensional. 

Untuk membuat komunikasi lewat ponsel aman, maka pesan dienkripsi selama transmisi dari ponsel ke BST terdekat. Metode enkripsi yang digunakan adalah metode cipher aliran (stream cipher). Masalah keamanan lain adalah identitas penelpon. Operator seluler harus dapat mengidentifikasi suatu panggilan (call) dan mengetahui identitas penelpon (apakah penelpon merupakan pengguna/pelanggan dari operator seluler tersebut atau pengguna/pelanggan dari operator lain).
Jadi, pada GSM diperlukan dua kebutuhan keamanan lainnya, yaitu otentikasi penelpon (user authentication) yang merupakan kebutuhan bagi sistem, dan kerahasiaan (confidentiality) pesan (data atau suara) yang merupakan kebutuhan bagi pelanggan,
Dua kebutuhan ini dipenuhi dengan penggunaan kartu cerdas (smart card) personal yang disebut kartu SIM (Subscriber Identity Module card). Kartu SIM berisi:
1. identitas pelanggan/pengguna operator seluler berupa IMSI (International Mobile Subscriber Identity) yang unik nilainya,
2. kunci otentikasi rahasia sepanjang 128-bit yang diketahui hanya oleh operator. Nilai ini digunakan sebagai kunci pada protokol otentikasi dengan menggunakan program enkripsi yang dipilih oleh operator (algoritma A2, A3, atau A5).
3. PIN (jika di-set oleh pengguna)
4. Program enkripsi.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima Kasih
cukup sampai disini pembahasan kali ini yaa, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
:')
Salam Kriptografi !


source:
https://socs.binus.ac.id/2013/07/30/kriptografi-dan-steganografi/
https://www.researchgate.net/publication/303374537_PENGENALAN_KRIPTOGRAFI_DAN_PEMAKAIANYA_SEHARI-HARI
http://ondigitalforensics.weebly.com/cryptography/pengertian-dan-contoh-kriptografi-dengan-proses-enkripsi-dan-dekripsi#.Xk4oMCgzbIU

Komentar

Postingan Populer